INDUKSI AC/ASINKRON

Mayoritas motor industri adalah motor induksi AC tiga fasa karena keandalannya dan biaya rendah.

Dalam hal ini, arus listrik pada belitan stator menghasilkan medan magnet berputar yang “menginduksi” (sesuai namanya) arus listrik pada rotor. Arus yang diinduksi pada rotor menciptakan medan magnet yang bereaksi melawan medan stator sehingga menghasilkan putaran pada rotor. Motor induksi harus beroperasi pada kecepatan yang sedikit lebih rendah dari kecepatan sinkronus, mengingat putaran pada kecepatan sinkronus tidak akan menghasilkan arus induksi pada rotor.

Inilah sebabnya mengapa motor induksi disebut asinkron, karena rotor berputar lebih lambat dibandingkan medan magnet putar stator untuk menghasilkan torsi pada poros keluaran.

Jika rotor berputar lebih cepat dari putaran medan magnet stator, maka arus akan diinduksikan pada stator. Dalam skenario ini, motor induksi dapat bertindak sebagai generator.

Motor induksi tidak mahal karena hanya memerlukan elektromagnet pada stator dan rotor untuk beroperasi. Mereka juga dapat diandalkan karena tidak memerlukan komutator untuk menyalurkan arus ke rotor, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya busur api dan keausan akibat gesekan.

Sebagian besar fasilitas industri menggunakan motor induksi karena karakteristiknya yang diinginkan seperti keandalan, kesederhanaan, dan keterjangkaua